Home » » MENGAWAL IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

MENGAWAL IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Written By Unknown on Jumat, 19 Juli 2013 | 10.15.00

MENGAWAL IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Dengan selalu mengharapkan Ridho Allah swt, pada hari yang baik ini, 15 Juli 2013, Peluncuran Pelaksanaan Kurikulum 2013 secara resmi dilakukan oleh Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA, di SMA Negeri 1 Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dalam konteks tempat, suatu kehormatan tersendiri bagi masyarakat pendidikan DIY, karena DIY menjadi tempat bersejarah untuk implementasi Kurikulum 2013 yang berlaku secara nasional. Hingga kini, Kurikulum 2013 masih terus menjadi perdebatan luas, antara yang pro dan kontra. 

Fenomena pro dan kontra secara terbuka atau sembunyi-sembunyi di era demokrasi ini tidak bisa dihindari. Kita sangat menyadari bahwa pada hakekatnya tidak ada di dunia ini yang sempurna termasuk Kurikulum 2013, kecuali kebenaran milik Allah swt. Karena itu yang penting kita selalu berusaha mencari solusi yang dijumpai di balik kebijakan Kurikulun 2013 tersebut. Dalam konteks waktu, kita bersyukur bahwa peluncuran pelaksanaan Kurikulum 2013 bertepatan dengan Ramadan 1434 H. Bulan Ramadan sarat dengan keutamaan, terutama saat turunnya wahyu pertama dari Allah swt yang menandai kerasulan Muhammad. Mudah-mudah peristiwa ini memberikan spirit dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui implementasi Kurikulum 2013 yang terutama membawa misi pembinaan karakter dan kreativitas untuk menghadapi tantangan masa depan. 

Posisi Pemerintah Dengan penuh rasa tanggung jawab, Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI menetapkan kebijakannya bahwa Kurikulum baru untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah, dinamai Kurikulum 2013. Penentuan pelaksanaan peluncuran Kurikulum 2013 hari ini sangatlah terkait dengan awal penyelenggaraan pendidikan Tahun Ajaran 2013-2014. Munculnya sikap kritis dan kontra dari seluruh lapisan masyarakat perlu diapresiasi oleh Pemerintah, sehingga dapat menjadi feedback untuk penyempurnaan kebijakan pendidikan nasional berkenaan dengan pengembangan kurikulum. Wujud tanggung jawab Pemerintah dapat dilihat pada kesungguhan Pemerintah dalam menyiapkan dan mematangkan konsep kurikulum, mengembangkan silabus, menyiapkan (menulis dan mencetak) dan mendistribusikan buku teks atau bahan ajar baik berkenaan dengan buku peserta didik maupun buku pegangan guru, menyiapkan nara sumber untuk semua level, dan menentukan jumlah, memilih dan menatar guru, kepala sekolah dan pengawas target. 

Di samping itu upaya penting yang dilakukan oleh pemerintah, yaitu membangun dan menjaga jaringan dan kerja sama yang sinergis dengan semua stakeholder, terutama dinas pendidikan, Lembaga Pendidikan Tinggi Kependidikan (LPTK), dan organisasi profesi, serta yayasan penyelenggara pendidikan, sehingga dapat memperlancar proses implementasi kurikulum. Untuk menuntaskan implementasi kurikulum 2013, pemerintah terus berkewajiban mengawal implementasi kurikulum secara tuntas, melanjutkan penulisan, pengadaan dan pendistribusian buku kelas atasnya, dengan dukungan pemerintah daerah dan masyarakat, di samping melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kurikulum 2013 di lapangan dan selalu terbuka terhadap feedback dari semua kalangan. Pengembang Kurikulum Pengembang kurikulum dimaksudkan di sini adalah pengembang dokumen kurikulum 2013, yang pada hakekatnya bertanggung jawab dalam membangun rasionale kurikulum, tujuan, dan struktur kurikulum serta juga mengembangkan silabus. Di samping itu pengembang kurikulum harus mengawal penulisan buku teks dan buku penunjang, serta sub sistem pendidikan dan pembelajaran lainnya. Demikian juga pengembang kurikulum 2013 bertanggung jawab untuk diseminasi kurikulum hingga sampai target ujung tombak di sekolah, sehingga terbangun common vision. Dengan begitu diharapkan kita bisa terhindar dari distorsi dan pembiasan implementasi kurikulum, sehingga pelaksanan praktek pendidikan dan pembelajaran di kelas tetap terkendali. Dalam posisi ini pengembang kurikulum memainkan peran sebagai pengarah dan mediator implementasi kurikulum, di samping pengembang kurikulum yang mengetahui benar roh dan spirit kurikulum 2013. 

Peran Guru dan LPTK Guru pada hakekatnya memiliki peran yang sangat strategis dalam mengawal implementasi kurikulum di lapangan. Berdasarkan hasil banyak penelitian, guru memiliki sumbangan yang terbesar secara signifikan dalam implementasi kurikulum. Hal ini dibuktikan bahwa selama ini dokumen kurikulum secara nasional sama, namun pada prakteknya ada sekolah yang masuk katagori unggul, rata-rata, dan rendah. Diferensiasi katagori ini sangat diyakini berkaitan erat dengan kualitas kinerja guru dan kepemimpinan kepala sekolah. Menyadari akan pentingnya posisi guru dan kepala sekolah, maka kerapihan diseminasi kurikulum terhadap guru dan kepala sekolah perlu diupayakan secara optimal. Untuk menjamin guru tetap terjaga komitmennya dalam memainkan perannya sebagai pengembang kurikulum di kelas (curriculum developer in the classroom), kiranya guru perlu dilindungi keamanannya untuk dapat memberikan keteladanan akhlaq yang mulia dan budi pekerti, menciptakan inovasi dan mengembangkan kreativitasnya, di samping diberikan insentif yang memadai. 

Demikian pula untuk menjamin kepala sekolah dapat menegakkan kepemimpinan akademiknya, perlu dilindungi posisinya, sehingga mereka memiliki keberanian membuat keputusan yang visioner. Selanjutnya, dalam mengawal implementasi kurikulum baik pada tataran pengembangan dokumen kurikulum, maupun pelaksanaan di sekolah, LPTK juga memainkan peran yang sangat strategis. Bahkan lebih jauh dari itu, LPTK dapat mengambil bagian dalam mengawal evaluasi kurikulum, sehingga kurikulum tetap terjaga relevansinya. Demikian juga, LPTK hendaknya selalu dapat memainkan peran penting sebagai katalisator dalam menjamin implementasi kurikulum yang kontekstual. Akhirnya dengan menyadari kompleksitas persoalan pendidikan, terutama kurikulum untuk pendidikan dasar dan menengah yang tidak pernah berakhir, bahkan disinyalir akan semakin menantang di kemudian hari. 

Hal ini minimal ditunjukkan dengan masih terbatasnya jumlah buku teks untuk SMA, dan belum diluncurkannya buku teks untuk SMK yang sangat beragam konsentrasinya. Untuk itu pengawalan pelaksanaan implementasi Kurikulum 2013, tidak hanya menjamin mekanisme implementasinya, melainkan juga dampaknya terhadap kualitas lulusan. Dengan pengawalan yang baik di semua aspek, diharapkan sekali Kurikulum 2013 menjadi solusi untuk menghasilkan generasi masa depan yang lebih baik. *** 

Penulis: Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Sumber : Kemdiknas
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. MuHaMmaD AdNaN NaSuTioN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger